Kebiasaan pertama yang paling merusak mata anak adalah menatap layar gadget terlalu lama tanpa istirahat. Anak-anak sering menghabiskan waktu berjam-jam bermain game atau menonton video di ponsel. Akibatnya, otot mata bekerja terlalu keras dan menyebabkan kelelahan mata yang berkepanjangan. Kondisi ini dapat memicu rabun jauh atau miopia pada anak usia sekolah dasar.
Selain itu, membaca atau belajar dalam pencahayaan yang kurang memadai juga berbahaya bagi mata. Banyak anak terbiasa membaca buku di tempat gelap atau redup. Padahal, pupil mata harus bekerja ekstra keras untuk menangkap cahaya dalam kondisi tersebut. Dampaknya, mata mudah lelah dan penglihatan menjadi kabur seiring waktu.
Kebiasaan ketiga adalah mengucek mata dengan tangan yang kotor atau tidak bersih. Anak-anak seringkali tidak menyadari bahwa tangan mereka mengandung kuman dan bakteri berbahaya. Ketika mereka mengucek mata, kuman tersebut berpindah dan menyebabkan iritasi atau infeksi mata. Oleh sebab itu, mengajarkan kebersihan tangan sangat penting untuk kesehatan mata anak.
Posisi duduk yang salah saat belajar juga turut merusak penglihatan anak secara bertahap. Jarak pandang yang terlalu dekat dengan buku atau layar komputer membuat mata berakomodasi berlebihan. Sebagai contoh, para siswa di SD Negeri Barujati kini mendapat edukasi tentang posisi duduk ideal saat belajar. Jarak minimal 30 sentimeter dari buku disarankan untuk menjaga kesehatan mata.
Kebiasaan terakhir yang sering diabaikan adalah jarang beraktivitas di luar ruangan atau outdoor. Anak yang terlalu banyak di dalam ruangan memiliki risiko lebih tinggi mengalami miopia. Menurut Kementerian Kesehatan RI, prevalensi gangguan penglihatan pada anak usia 5 hingga 19 tahun mencapai 10 persen. Karena itu, orang tua perlu mendorong anak bermain di luar minimal 2 jam setiap hari.
Mencegah kebiasaan buruk ini memerlukan kerjasama antara orang tua, guru, dan anak sendiri. Terapkan aturan 20-20-20 untuk mata anak yang sering menggunakan gadget. Setiap 20 menit menatap layar, istirahatkan mata selama 20 detik dengan melihat objek sejauh 20 kaki.

